Rabu, 09 Juni 2010

Belanda Hancurkan Ghana

TEMPO Interaktif, Rotterdam -- Dua pelajaran penting bisa ditarik dari uji coba antara Belanda dan Ghana di Stadion De Kuip, Selasa malam lalu. Kemenangan 4-1 yang diraih Belanda mengindikasikan bahwa Tim Oranye layak diunggulkan pada Piala Dunia nanti. Bagi Ghana, kekalahan ini kian membuktikan betapa tim itu kehilangan Michael Essien, yang sudah pasti absen karena cedera.

Belanda tampil dengan permainan menyerang dalam laga itu. Tim asuhan Bert van Marwijk itu sempat unggul lewat penyerang Liverpool, Dirk Kuyt, pada babak pertama dan Rafael van Der Vaart di babak kedua. Tapi Oranye sempat kecolongan oleh gol Asamoah Gyan. Untungnya gol Wesley Sneijder dan penalti Robin van Persie bisa memastikan Belanda keluar dari lapangan dengan kepala tegak.

Bagi Van Persie, gol itu jadi yang ketiga dalam dua laga terakhir. Ia kini telah mengoleksi total 17 gol, sama dengan torehan legenda Belanda, Ruud Gullit dan Johan Neeskens. Tapi koleksinya masih jauh dari torehan luar biasa Patrick Kluivert (40 gol).

Kemenangan atas sesama tim peserta Piala Dunia itu membuat Belanda kian layak diperhitungkan. Di babak kualifikasi lalu, tim ini menorehkan rekor kemenangan 100 persen. Belanda bahkan jadi tim pertama yang lolos ke Afrika Selatan.

Hasil seperti itu akan jadi modal berharga untuk bersaing dengan Denmark, Kamerun, dan Jepang di Grup E. Kapten Belanda, Giovanni van Bronckhorst, mengakui hal itu. "Permainan kami sempurna. Serangan kami sangat berbahaya, terutama ketika menyerang balik pada babak kedua. Kami menguasai bola dan mencetak gol-gol indah," katanya. Belanda masih akan beruji coba melawan Hungaria pada Sabtu nanti.

Bagi Ghana, yang akan berlaga di Grup D bersama Jerman, Serbia, dan Australia, hasil itu menunjukkan banyak pekerjaan rumah masih harus diselesaikan. Absennya gelandang Chelsea, Michael Essien, karena cedera terlihat sangat memukul tim itu.

Kevin-Prince Boateng, pemain kelahiran Jerman yang baru dipanggil, gagal melakukan debutnya dalam partai ini. Pelatih Milovan Rajevac baru akan menurunkan gelandang berusia 22 tahun itu dalam laga melawan Latvia, Sabtu nanti.

Rajevac berharap para pemainnya tak patah semangat karena kekalahan itu. "Apa pun yang terjadi, kami tak bisa menundukkan kepala dan harus melanjutkan persiapan kami," katanya. "Kami akan menghadapi grup yang keras. Kami harus tampil bagus dan memainkan permainan sendiri. Yang lebih penting lagi, semua pemain sehat dan siap." l AP | Reuters | BAGUS WIJANARKO | Nurdin Saleh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar