Rabu, 09 Juni 2010

Capello Antikemapanan

JOHANNESBURG, KOMPAS.com — Tidak pernah ada zona kemapanan dalam skuad Inggris selama mereka dilatih oleh Fabio Capello. Capello bisa bersikap kejam terhadap siapa pun, termasuk menyingkirkan Theo Walcott dari skuad Piala Dunia.

Itulah penilaian Rio Ferdinand terhadap pelatih asal Italia tersebut. Sejak Capello menangani "The Three Lions", status kebintangan para pemain langsung disamaratakan. Pemain dengan reputasi besar seperti Walcott sekalipun tidak akan pernah bisa memengaruhi ketegasan Capello dalam memilih pemain.

"Tak seorang pun aman di skuad ini setelah pelatih meninggalkan Theo," ungkap Ferdinand. "Pelatih tidak cemas meninggalkan orang yang memiliki reputasi besar jika dia merasa mereka tidak akan memberi dampak positif untuk skuad. Dia tidak peduli reputasi. Tidak mengejutkan jika seseorang dicoret dari skuad, Wayne Rooney sekalipun."

Penggemar sepak bola Inggris sempat mengernyitkan dahi ketika Capello mencoret Walcott, pencetak tiga gol ke gawang Kroasia pada kualifikasi Piala Dunia Grup 6 zona Eropa lalu. Pergunjingan semakin panas karena Capello justru memilih Shaun Wright-Phillips, yang belakangan justru jarang dimainkan sebagai starter di Manchester City.

Itulah ciri khas Capello, tidak kenal kompromi. Zona kemapanan yang biasa dirasakan oleh pemain paling top di Premier League adalah zona masa lalu. Capello tidak bisa membiarkan pemain bermain buruk ketika diberikan kesempatan dalam beberapa laga.

"Reputasi mungkin hanyalah masa lalu, tetapi pasti sulit menjadi Pelatih Inggris. Anda harus berpengalaman dan punya karakter kuat untuk menghadapi tekanan, dan dia (Capello) menghadapinya dengan cara tepat," tambah Ferdinand.

"Anda tak bisa membatin, 'Jika aku menjalani dua atau tiga permainan jelek, aku masih akan bermain,' yang merupakan sikap beberapa pemain di masa lalu," tegas pemain Manchester United tersebut.

Satu hal lagi, Capello juga tidak pernah menyejajarkan posisinya dengan para pemain. Baginya, pemain adalah orang yang harus menuruti perintah pelatih. Pemain dan pelatih tidak bisa diibaratkan sebagai teman.

"Capello beda dari (Pelatih Chelsea) Carlo Ancelotti," kata gelandang Chelsea, Frank Lampard, pekan lalu. "Capello tegas menyatakan, pelatih ya pelatih, pemain ya pemain. Ancelotti menganggap dirinya sebagai teman bagi pemain." (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar